Mystic Of Barong Emas Waroeng Kemarang



Barong adalah figur dalam mitologi Masyarakat. Penampilan barong digambarkan dalam berbagai bentuk samaran seperti binatang, dan yang paling terkenal dan dipuja dari semuanya adalah figur makhluk berkaki empat dengan kepala singa. Barong Banyuwangi merupakan metamorfosa dari barong-barong lain seperti barong Ponorogo dan Barong Bali, hanya saja memiliki ke-khas-an yaitu sayap dan mahkota yang juga menonjol.
Setiap Barong memiliki kisah legenda pada masyarakat setempat.

"Barong Emas" adalah rawatane (peliharaan) Waroeng Kemarang.
Tokoh figur yang menjadi panutan adalah "Buyut Pujan", seorang petani perantau dari Desa Kemiren, yang konon adalah merupakan pembabat hutan Puthuk Lemarang yang angker, sampai menjadi sawah dan menghasilkan padi untuk kemakmuran masyarakat Dukuh Lemarang Desa Tamansuruh tersebut.Buyut Pujan terkenal baik budi, suka kesenian, kaya-raya dan juga suka menyimpan hartanya secara rahasia dalam bentuk emas.

Barong Emas ditampilkan untuk njoget (menari) dan arak-arakan (pawai), diyakini dapat menghadirkan figur Buyut Pujan yang dijadikan panutan (role model) bagi masyarakat, mengusir segala roh jahat dan mara bahaya namun juga menghadirkan kedamaian dan sukacita. Diiringi oleh alat musik: perpaduan 2 kendang yang rancak dan tempo sangat cepat, bersama kempul, kecrek, serta gong, sehingga membuat suasana ceria dan bersemangat.




KISAH BARONG EMAS LEMARANG

Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang Tokoh Petani bernama Pujan, pemuda perantau dari Desa Kemiren yang sangat gigih, pekerja keras, pembabat hutan di suatu bukit yg bernama "Puthuk Lemarang". Hutan puthuk Lemarang berdampingan dengan hutan Puthuk Kedawung dan hutan Puthuk Kumolo, terkenal sangat angker, konon katanya oleh hutannya banyak dihuni oleh mahluk lainnya seperti: Buto Ijo, Wewe Gombel, Monyet Raksasa, Ayam Alas, burung Gagak Raksasa, Ular Naga, Celeng, Harimau belang dls. Namun oleh buyut Pujan, dengan kegigihannya, puthuk Lemarang dirubahnya menjadi sawah yang subur, dengan sistem irigasi tampak siring yang indah, dan menghasilkan tanaman padi dan palawija untuk masyarakat Lemarang serta kampoeng sekitarnya.

Oleh karena kerja keras dan kegigihannya sebagai petani pembabat hutan, Si Buyut Pujan menjadi petani sukses dan tuan tanah yang kaya raya di kampoeng Lemarang. Buyut Pujan terkenal juga karena sosialnya, baik kepada saudara maupun masyarakat dan pendatang, bahkan tidak jarang memberikan tumpangan dan inapan cuma-cuma bagi pendatang di kampoengnya.
Hobby yang paling disukainya adalah menari dan maju gandrung.
Selain itu dia juga hobby menyimpan harta karun berupa perhiasan emas, yg disimpan secara rahasia dibawah kasur (long-an) dan demi keamanan, tidak ada satupun sanak saudara yang mengetahuinya.

Pada suatu hari, Buyut Pujan yg sudah tua itu jatuh sakit, tak berdaya dan hampir meninggal. Lalu dia mengumpulkan sanak saudara penerus keluarga anak-cucu atau ahli warisnya.
Perhiasan emas simpananya akan dibagi-bagikan kepada anak cucunya sebagai generasi penerus kampoeng Lemarang.

Lalu...., apa yg terjadi setelah warisan emas dibagikan??
Ternyata.... emas yg disimpan adalah bukan sembarang emas.... disitulah letak rahasia kesuksesan dan kekuatan si Buyut Pujan, kenapa dia mampu menjadi Petani Pembabat hutan yg sangat tangguh, Pemaju Gandrung yg disukai gadis2 muda. Emas yg disimpan dan dibagikan adalah merupakan simpanan/peliharaannya yang abadi dalam menunjang kehudupan, melanjutkan keturunannya.  Pada setiap malam-malam bulan purnama atau ketika diminta untuk datang, konon katanya Emas simpanan dapat berubah menjadi sosok seekor  singa berwarna keemasan dan bermahkota serta bersayap. Singa berwarna keemasan, bermahkota dan bersayap tersebut dapat dibangunkan dengan diberikan sajen dan bau-bauan kembang, kemenyan serta bisa menjadi panutan (role model) sambil mengingat nasehat-nasehat si buyut untuk menjalin kekuatan persatuan, keamanan, keselamatan, serta kemakmuran generasi penerusnya.

Hingga sekarang, generasi penerus Buyut Pujan terus menjalankan ritualnya, menyediakan sajen dan bau2an kemenyan dan kembang, mengundang figur/roh Buyut Pujan hadir dalam bentuk gerakan tarian dan gerakan Barong Emas, maju gandrung, juga bersukacita bersama mengenang kehebatan Buyut Pujan,  sambil berpengharapan untuk kekuatan, keamanan, keselamatan dan kemakmuran masyarakat Lemarang khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya, terus berkelanjutan.

Seringkali, diluar keinginan ketika sukacita bersama roh buyut Pujan dalam bentuk tarian Barong Emas, datang roh tamu tak diundang, dalam bentuk tarian Macan2an, Pitik2an, Buto2an, Celeng2an, Kuda Lumping, dls. Tamu2 tak diundang tersebut mendemonstrasikan kesaktiannya masing-masing, dan biasanya akan marah kalau terganggu oleh siulan keras yang mengganggu gamelan pengiringnya.

Tarian dan arak-arakan Baroeng Emas, untuk memperingati si buyut Pujan oleh sanak-saudara serta masyarakat di desa Lemarang, diadakan setiap hari Minggu Sore, di Waroeng Kemarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIAL "DUNIA SEORANG PENYIAR RADIO"

Gandrung - Ikon Bumi Blambangan